Umumnya mesin cetak yang dikenal dan banyak terdapat di pasar adalah mesin cetak untuk dua dimensi. Namun, saat ini sudah ada sebuah mesin cetak yang bisa digunakan untuk mencetak ke dalam bentuk tiga dimensi. Mesin cetak tiga dimensi atau printer 3D ini mulai ditemukan pada tahun 1984 oleh Charless W. Hull. Daftar IsiCara Kerja Umum Mesin Printer 3DJenis – Jenis Mesin Printer 3D1. Printer Direct2. Printer Binder3. Printer Photopolymerization4. Printer SinteringKomponen-Komponen Mesin Printer 3D dan Fungsinya1. Papan Controller2. Filamen3. Frame4. Komponen Penggerak5. Power Supply Unit6. Print Bed7. Print Bed Surface8. Print Head Cara Kerja Umum Mesin Printer 3D Cara kerja mesin cetak tiga dimensi ini umumnya tidak jauh berbeda dengan mesin cetak dua dimensi yang sudah lebih dahulu dikenal. Perbedaannya terletak pada gerakan mesin cetak ketika melakukan proses cetak. Bila mesin cetak dua dimensi hanya mampu melakukan gerakan horizontal saja, mesin cetak tiga dimensi mampu melakukan gerakan hingga vertikal dan diagonal saat mencetak hasilnya. Keberadaan mesin cetak tiga dimensi ini semakin memudahkan dan memberikan manfaat yang sangat besar bagi manusia. Pada bidang medis misalnya, mesin cetak 3D ini bisa membantu mencetak organ tubuh menggunakan sel dari pasien. Harapannya, pada masa depan, pasien sudah bisa mencetak klon atas organ tubuhnya sendiri tanpa bantuan donor dari orang lain. Begitu pula pada bidang desain interior atau arsitektur. Owner dari dekadeko mengatakan bahwa printer 3D ini biasa pula digunakan dalam mendesain mockup bangunan sehingga hasil rancangan terlihat lebih nyata. Saat ini dikenal ada empat jenis mesin pencetak tiga dimensi yang dibedakan berdasarkan cara kerjanya. Keempat jenis mesin printer ini juga digunakan dan bisa ditemukan di pasaran. Berikut ini adalah jenis-jenis mesin printer 3D yang dibedakan berdasarkan cara kerjanya. 1. Printer Direct Seperti namanya, printer direct ini merupakan jenis mesin pencetak tiga dimensi yang menggunakan mekanisme kerja langsung dan sederhana. Mesin printer ini menggunakan mesin dengan teknologi inkjet, sebuah teknologi yang banyak digunakan dalam mesin printer 2D. Dikarenakan teknologinya yang sudah banyak dikenal, mesin ini juga mudah ditemukan. Cara Kerja Mesin Printer 3D Direct Mesin ini beroperasi dengan cara menggerakkan teknologi inkjet secara maju dan maju mundur dari teknologi inkjet ini akan mengeluarkan cairan bahan untuk cetak. Perbedaan dengan mesin printer 2D, mesin ini dapat bergerak vertikal dan diagonal saat mengeluarkan cairan material pencetaknya. Mesin pencetak tiga dimensi tipe ini menggunakan lilin atau polimer plastik sebagai bahannya. 2. Printer Binder Mesin pencetak tiga dimensi ini juga menggunakan teknologi yang sama dengan sebelumnya, yaitu teknologi inkjet. Dalam proses mengeluarkan cairan bahannya pun sama yaitu dengan menggunakan bantuan nozel inkjet. Nozel inkjet ini kemudian mengeluarkan cairan bahan dan membentuk lapisan-lapisan sesuai dengan desain yang sudah diatur sebelumnya. Kalau begitu, apa perbedaannya dengan mesin tipe Printer Direct? Perbedaan dari kedua jenis printer ini terletak pada proses bahannya. Pada mesin printer Binder ini menggunakan proses pencetakan layer dengan menggunakan dua bahan terpisah. Kedua bahan tersebut berpa bubuk kering dan lem cair. Cara Kerja Mesin Printer 3D Binder Mekanisme kerja printer ini yaitu dengan mengeluarkan bubuk kering terlebih dahulu. Setelah bubuk kering ini keluar, kemudian mesin printer akan mengeluarkan bahan lem cair. Bahan lem car ini berfungsi untuk mengikat bubuk-bubuk kering yang sudah dikeluarkan kerja ini terus berlngsung hingga seluruh lapisan tersusun sepenuhnya. 3. Printer Photopolymerization Bila dilihat dari namanya, jenis mesin printer ini menggunakan dua bahan yaitu photo atau cahaya dan polymer atau senyawa kimia berbentuk plastik. Nyatanya, mesin printer 3D ini memang bekerja dengan menggunakan memanfaatkan cahaya. Cara Kerja Mesin Printer 3D Photopolymerization Cahaya yang digunakan oleh mesin printer ini adalah sinar ultraviolet ini berfungsi untuk mengeraskan cairan polimer yang dikeluarkan oleh mesin. 4. Printer Sintering Mesin printer jenis ini juga menggunakan proses kerja yang mirip dengan printer photopolymerization. Artinya, mesin ini juga menggunakan bantuan cahaya dalam mengeraskan cairan bahan yang dikeluarkan. Proses penyinaran ini dikenal dengan proses SLS atau Selective Laser Sintering. Cara Kerja Mesin Printer 3D Sintering Dalam proses kerjanya, mesin ini mengeluarkan bubuk plastik yang dilelehkan oleh sinar laser yang menjadi salah satu bagian plastik yang telah meleleh tadi akan mengeras kembali dan membentuk lapisan-lapisan sesuai dengan cetakan yang cetak tiga dimensi ini memiliki tingkat presisi yang sangat baik. Mesin cetak tiga dimensi jenis Sintering ini lebih cocok digunakan dalam mencetak benda-benda yang terbuat dari logam. Ditambah dengan tingkat presisinya yang sangat baik, mesin ini banyak digunakan dalam proses manufaktur logam. Dalam proses manufaktur logam, umumnya mekanisme yang digunakan adalah mekanisme sintering yaitu memadatkan kembali benda padat yang sudah dicairkan sebelumnya. Komponen-Komponen Mesin Printer 3D dan Fungsinya Seperti halnya perangkat elektronik lainnya, mesin cetak tiga dimensi juga terdiri atas berbagai komponen-komponen. Komponen dari mesin cetak tiga dimensi ini memiliki fungsi yang berbeda-beda. Berikut ini adalah beberapa komponen yang terdapat dalam mesin printer 3D beserta fungsinya. 1. Papan Controller Papan controller dari mesin cetak tiga dimensi ini disebut juga sebagai motherboard atau sebuah papan utama yang menjadi otak dari mesin cetak tiga dimensi. Fungsi dari benda ini adalah sebagai inti dari pengoperasian mesin cetak tiga dimensi. Selain itu, papan controller ini juga menggerakkan langsung komponen lainnya berdasarkan perintah dari komputer. Perintah yang diberikan komputer ini kemudian diterima oleh sensor-sensor yang terdapat pada papan controller. Kemudian, papan controller menerjemahkan perintah yang diterima dari sensor tersebut menjadi sebuah kerja untuk melakukan pencetakan obyek yang diharapkan. Kualitas dari papan controller ini memberikan efek yang sangat besar pada performa keseluruhan dari mesin cetak tiga dimensi. Meski mesin memiliki bagian berkualitas tinggi mulai dari atas hingga bawah, tidak akan bisa melakukan pencetakan dengan baik bila papan controller-nya berkualitas buruk. 2. Filamen Filamen pada mesin pencetak tiga dimensi ini merupakan material yang digunakan untuk mencetak obyek atau sama dengan tinta pada mesin cetak dua dimensi. Komponen filamen ini terdiri dari kumparan yang terletak pada sebuah spool holder pada sebuah mesin cetak tiga dimensi. Pada bagian ujungnya, filamen ini dimasukkan ke dalam sebuah extruder. Ada beberapa jenis filamen yang masing-masing memiliki sifat tersendiri dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Filamen memiliki sifat-sifat tertentu yang membuat tidak semua printer tiga dimensi bisa menggunakan filamen tersebut. Ada mesin tiga dimensi yang berkualitas sehingga mampu menggunakan semua jenis filamen. Namun, ada juga mesin printer 3D yang didesain hanya mampu menggunakan jenis filamen tertentu. Jenis filamen yang paling banyak digunakan adalah jenis PLA yang bisa digunakan pada sebagian besar mesin cetak tiga dimensi. Ada juga mesin yang hanya mampu menggunakan beberapa jenis filamen tertentu. Namun umumnya, mesin cetak tiga dimensi ini menggunakan filamen yang berdiameter kurang lebih 1,75 mm. 3. Frame Frame merupakan salah satu kerangka atau komponen dalam mesin cetak tiga dimensi yang bertugas untuk menahan komponen lain secara bersamaan. Dengan kata lain, fungsi frame sangat penting untuk stabilitas dan daya tahan dari mesin printer 3D. Saat ini, printer 3D menggunakan frame yang terbuat dari metal atau akrilik. Mesin cetak tiga dimensi yang menggunakan frame terbuat dari metal merupakan mesin yang paling banyak direkomendasikan. Alasannya, frame yang terbuat dari metal tersebut membuat mesin menjadi lebih stabil dan memiliki daya tahan yang baik. Beberapa mesin cetak tiga dimensi memiliki sebuah penutup frame. Penutup frame ini berfungsi untuk melindungi frame dari debu dan partikel lembut lainnya, termasuk juga jari penggunanya. Perlindungan ini sangat penting untuk membuat bagian pencetakan memiliki suhu yang terjaga dan melindungi tangan dari luka akibat panas yang ditimbulkan. 4. Komponen Penggerak Komponen penggerak pada mesin cetak tiga dimensi terdiri atas beberapa bagian Stepper Motors, Belits, Threaded Rods, dan End Stops. Keberadaan dari komponen penggerak ini bertanggung jawab pada pergerakan mesin cetak dalam tiga sumbu XYZ. Komponen penggerak ini bergerak berdasarkan perintah dari papan controller. Stepper Motors merupakan kunci dari pergerakan mesin secara mekanis dan menghubungkan ketiga sumbu XYZ. Komponen ini langsung menggerakkan Print Bed, Print Head, dan Threaded Rods. Sementara itu, Belts yang terkoneksi dengan motor menggerakkan printer ke dalam dua sumbu kartesian X dan Y. Threaded Rods berfungsi untuk menggerakkan printer pada sumbu Z dan menjadi bagian yang membedakan dari printer 2D. Terakhir ada End Stops yang bertanggung jawab untuk melindungi mesin cetak untuk melakukan pergerakan melebihi jangkauan. Adanya komponen ini dapat mencegah mesin mengalami kerusakan, terutama pada bagian perangkat kerasnya. 5. Power Supply Unit Sebagai salah satu alat elektronik, mesin cetak tiga dimensi tentu memiliki bagian untuk menyuplai tenaga atau yang sering disebut sebagai Power Supply Unit. Sama seperti alat-alat elektronik lainnya, komponen ini menjadi sumber tenaga listrik yang menghubungkan antara mesin dengan sumber listrik. 6. Print Bed Print Bed pada mesin cetak tiga dimensi menjadi komponen tempat proses pencetakan dilakukan dan tersusun atas beberapa bagian. Bagian-bagian dari Print Bed ini antara lain kaca, elemen pemanas dan beberapa jenis lapisan. Lapisan-lapisan ini nantinya akan membantu saat proses pencetakan. Print Bed ini menjadi bagian penting dalam proses pencetakan. 7. Print Bed Surface Print Bed Surface atau permukaan pada Print Bed ini membantu obyek yang dicetak agar tetap berada pada tempatnya selama proses pencetakan. Komponen ini juga membantu proses pemindahan obyek yang telah selesai dicetak. Print Bed Surface ini memiliki beberapa tipe dan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. 8. Print Head Komponen ini menjadi komponen terakhir dalam mesin printer 3D. Komponen Print Head ini menjadi bagian yang mencetak filamen menjadi model tiga dimensi. Print Head ini terdiri dari dua bagian yaitu Cold End dan Hot End. Bagian Cold End bertugas untuk merekatkan filamen dan mendorongnya pada bagian Hot End. Sementara Hot End bertugas untuk mencairkan filamen dan membentuknya ke dalam model tiga dimensi. Mesin printer 3D sudah lama dikenal dan memberikan banyak sekali manfaat bagi manusia. Mesin ini banyak digunakan pada bidang otomotif, medis, hingga arsitektur dan konstruksi. Sama seperti alat elektronik lainnya, mesin ini juga terdiri dari beberapa komponen yang memiliki fungsi sendiri-sendiri. Muhammad Reza Furqoni atau biasa disapa Reza adalah founder dan CEO di Sebelum mendirikan ia dikenal sebagai seorang mahasiswa dan aktif menulis artikel terkait perkembangan dunia teknologi.
Printer3D di Indonesia mulai digemari di dalam dunia industri Indonesia, karena dengan meggunakan printer 3D pembuatan prototype yang biasanya memakan waktu yang lama dapat dibuat dalam waktu yang lebih singkat. Pembuatan sebuah prototype dengan menggunakan sebuah mesin printer 3D
Cara Kerja Printer 3D dan Jenisnya Sesungguhnya, proses pembuatan dari cetakan 3 dimensi itu masih sama seperti yang dipakai pada printer inkjet biasa, yaitu printer membikin banyak lapisan bagian cetak warna agar menciptakan sebuah objek biar terlihat seperti yang di pilih. Yang membedakan dari dua macam percetakan itu adalah cara kerja printer 3D tidak memakai tinta akan tetapi bahan plastic molten wax serta lain sebagainya sebagai cara untuk membuat objek. Untuk halnya menggunakan teknologi modelling lain contohnya yang diterapkan fi mesin Computer Numerical Control CNC yang berlaku substractive manufacturing, mesin dari 3 dimensi ini menerapkan sebuah teknologi additive manufacturing, itu menyusun satu objek di lapisan bahan dari yang ingin dicetak. Sedangkan pada mesin printer laser bahan akan dipahat lalu terbuang. Cara kerja 3D atau Model ini bisa membuat memakai software spesial desain 3D. Perangkat lunak itu juga mesti didukung dari printer yang bisa dipakai. Software itu antara lain catia, Solidwork, Tinkercad, Delcam dan yang lain nya. Untuk memiliki file CAD ini, pemakai juga dapat memakai 3D. Proses dari pencetakan Setelah file dari desain 3D telah siap, proses selanjutnya adalah mencetak memakai printer 3D. Proses waktu yang diperlukan untuk mencetak 3D ini bisa bergantung dari dimensi model. Tahapan nya dibuat antara lain mesin printer yang membaca desain 3D lalu menyusun lapisan yang berturut-turut Sampai menjadi model virtual otomatis yang digabungkan sehingga membentuk suatu objek lengkap serta utuh. Proses Finishing Cara kerja printer 3 yang terakhir ini, pengguna nya bisa menyempurnakan dibagian yang dianggap kurang cocok yang mungkin telah terjadi perbedaan ukuran atau over sized, cara yang bertujuan untuk menyempurnakan ini pula dapat dilakukan menggunakan bahan yang berbeda atau biasa disebut multiple material, dan warna berbeda atau multiple color. Jenis jenis Mesin Printer 3D Jika membahasa cara kerja printer 3D tidak lengkap jika tidak membahas tentang jenis jenis dari mesin printer nya, karena itu kami merangkum beberapa jenis dari printer 3D ini. Printer Direct Jenis dari tipe printer direct memakai cara kerja yang simpel atau sederhana memakai mesin berteknologi inkjet contohnya yang dipakai untuk printer 2D. Dengan Teknologi inkjet yang dipakai pada printer 3D juga mempunyai cara kerja yang tidam jauh berbeda dengan printer 2D. Inkjet ini akan bergerak maju mundur serta mengeluarkan cairan bahan. Namun, bedanya itu pada printer 2D, inkjet tersebut bergerak maju dan mundur secara horizontal aja. Sedangkan pada printer 3D, mesin inkjet nya tidak cuma bergerak secara horizontal saja, akan tetapi juga akan bergerak vertikal serta diagonal saat mengeluarkan material cairan. Selain berbeda di segi gerakan pada sumbu inkjet, bahan yang digunakan kedua mesin inkjet pun berbeda, printer 2D mengeluarkan tinta, sedangkan printer 3D menyemburkan bahan polimer plastik atau lilin. Printer Binder Jenis printer binder juga memakai teknologi inkjet. Cara kerjanya juga masih sama yaitu memakai nozel inkjet untuk menuangkan bahan cairan sehingga membuat lapisan-lapisan. Karena itu yang berbeda printer binder dibandingkan printer direct yaitu proses bahan nya yang dipisahkan. Printer binder ini mencetak layer menggunakan 2 bahan terpisah dan bahan nya adalah bubuk kering dan lem cair. Mekanisme nya yang dipakai pertama mengeluarkan bahan bubuk kering terlebih dulu lalu proses kedua nya dengan mengeluarkan bahan lem cair untuk menyatukan bahan bubuk itu. Selanjutnya lakukan hingga semua lapisan rapi satu demi satu. Printer Photopolymerization Selanjutnya printer photopolymerization, kata dari Photo didalam nama printer itu berarti cahaya, sedangkan Polymer artinya yaitu senyawa kimia plastik. Oleh karena itu bisa diterka yaitu printer ini mempunyai cara kerja yang menggunakan cahaya. Mesin ini mengeluarkan cairan plastik lalu memakai sinar laser ultraviolet untuk cairan nya mengeras. Printer Sintering Selanjutnya adalah printer sintering, printer ini dalam pengerjaan nya memakai partikel yang padat juga dikenakan sinar. Proses dari penyinaranan di benda padat itu juga disebut sebagai Selective Laser Sintering SLS. Dengan cara kerja printer 3D ini memakai sinar laser untuk membuat bubuk plastik meleleh yang bisa mengeras lagi sampai membentuk cetak lapisan. Dari jenis printer sintering banyak orang yang menilai lebih cocok agar mencetak jenis benda dari logam. Biasanya proses manufaktur logam membutuhkan mekanisme dari bentuk padat yang dicairkan lalu dipadatkan. Bukan hanya itu, proses sintering ini juga dinilai mempunyai tingkat presisi yang jauh lebih baik. Teknologi printer 3 dimensi ini sebenarnya sudah dikembangkan semenjak tahun 80an, namun baru banyak orang mengetahui nya semenjak tahun 2010 ketika mesin mesin cetak dari 3D mulai diperkenalkan dengan tujuan untuk komersial. Jenis Printer 3 dimensi yang pertama dibikin oleh Chuck Hull yang berguna untuk 3D Systems Corp di tahun 1984 yang lalu. Sekarang ini, teknologi dari printer 3D semakin berkembang sampai digunakan lebih optimal untuk dunia prototyping atau modelling serta industri umum yang meliputi konstruksi, militer, medis, arsitektur, otomotif, penerbangan, sistem informasi geografis, biotech, serta fashion. Saat ini semakin banyak pengusaha yang menggunakan teknologi printer ini, sampai mencakup ke dunia pendidikan di tingkat SMU sampai perguruan tinggi, dan program luar angkasa. Dengan memanfaatkan cetak 3D ini tentu juga sudah merambat ke industri kreatif yang berbasis rumahan. Akan tetapi sayangnya, harga jual yang dibanderol dari printer 3 dimensi itu tergolong tinggi. Bahkan dari stok di Indonesia sendiri pun belum banyak. Akan tetapi sebenarnya ada faktor faktor yang bergantung harga dari printer jenis ini, yaitu Dari suku cadang, produsen yang memakai suku cadang sistem elektronik dan motor kerangka berkualitas, tentu harga akhir dari produk akan tinggi. Meskipun sebenarnya dari sparepart berkualitas tinggi itu akan memberikan suatu hasil akhir cetakan yang juga baik, produk dengan harganya juga di bawahnya dapat menghasilkan suatuvcetakan yang tidak kalah bagus juga. Sangat banyak sekali faktor nya yang mempengaruhi suatu kualitas cetakan. Akan tetapi masa pakai nya yang akan membedakan dari keduanya. Biaya dari riset dan pengembangan nya juga juga ikut menentukan suatu harga mesin cetak tersebut. Agar menghasilkan inovasi atau juga produk yang baik, diperlukan kerja keras dan percobaan yang memakan waktu bertahun-tahun sampai akhirnya mendapatkan sebuah perangkat yang berkualitas serta bisa diandalkan. Proses dari perakitan, sebagai penekan untuk harga jual, biasanya produsen akan mengirimkan bagian-bagian dari mesin saja. Pilihan ini dinilai akan lebih murah serta efisien dibandingkan mengirim mesin yang telah dirakit sempurna. Dan hasilnya, ada kit printer 3D DIY atau juga semi rakitan nya dijual dari harga pasar dengan harga relatif lebih murah. Akan tetapi nyatanya, pilihan rakitan serta DIY ini tidak berarti bila perangkat ini murah. Ada juga beberapa sperpat printer DIY yang harga nya masih saja tinggi. Untuk Menghindari keraguan pasar, maka produsen juga mesti rela mengeluarkan dana agar mengedukasi dari calon konsumen dengan cara bikin tutorial serta menyediakan costumer service ketika pelanggannya bertanya. Untuk layanan pelanggan serta sistem garansi juga dibutuhkan, faktor ini pula yang menentukan harganya dari mesin cetak 3 dimensi menjadi tinggi. Saat konsumen membeli sebuah printer, tidak menutup kemungkinan bila dia mengalami masalah dari perangkat tersebut di suatu hari. Produsen kenamaan tentu menawarkan service center serta memberikan garansi dari setiap produknya. Dan ini juga ada nominal nya. itulah penjelasan untuk cara kerja printer 3D dan macam macam nya, yang saat ini telah sangat populer. Dari yang tidak kalah penting sehubungan dari alat ini yaitu cara perawatan nya yang baik.Berbagaiaplikasi printer 3D antara lain di bidang otomotif, konstruksi, pesawat, fashion, hingga makanan. Seperti yang kita ketahui bahwa dunia kini telah memasuki Era Revolusi Industri 4.0, diprediksi mulai tahun 2018 hingga 2030. Revolusi industri 4.0 ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi dalam beberapa tahun terakhir ini.
Prinsip Kerja Mesin Cetak 3 Dimensi Berita Lain yang Berkaitan Author Recent Posts About Me Hai Saya Aldy, seorang profesional IT dan SEO Specialist dengan pengalaman lebih dari 5 tahun di industri teknologi informasi. Saya memiliki pengetahuan yang luas dan keterampilan teknis yang kuat dalam pengembangan web, manajemen server, dan keamanan informasi. merupakan salah satu produk yang saya kerjakan selama karir dibidang web development, saya telah berhasil mengintegrasikan pengetahuan teknologi informasi dan SEO untuk membantu klien saya demi mencapai tujuan bisnisnyaTeknorus Media sendiri merupakan salah satu situs di jagat internet yang membahas seputar perkembangan teknologi, dan review film film yang populer di Indonesia. di buat dengan passion dan sepenuh hati. Silahkan tinggalkan komentar atau hubungi kami di halaman about us Cara Kerja Printer 3D – Mesin cetak 3 dimensi atau biasa disebut 3D Printer mulai memasyarakat dan banyak dipakai untuk berbagai macam keperluan. Dengan adanya mesin cetak 3 dimensi, sekarang kita bisa mewujudkan gambar digital apapun menjadi nyata. Bagaimana asal muasal 3D Printer dan benda apa saja yang bisa kita cetak? mari kita bahas. Mesin cetak 3 dimensi atau 3D Prin ter sudah tidak asing di telinga ki ta. Bahkan perusahaan riset te— knologi informasi Gartner, memprediksi penjualan unit 3D Printer akan meningkat dua kali lipat setiap tahun sampai tahun 2019. Gartner juga memprediksi penjualan 3D Printer akan mencapai angka 5,6 juta unit di tahun 2019. Jumlah yang sangat besar tersebut tentu menimbulkan pertanyaan, mengapa mesin 3D Printer begitu populer? Teknologi cetak 3 dimensi sebenarnya sudah ada lebih dari 30 tahun yang lalu, tepatnya sejak tahun 1983 dipatenkan oleh Charles Chuck Hull. Chuck menemukan proses Stereolithography SLA, teknologi yang menjadi cikal bakal “Additive Manufacturing“ AM atau istilah populernya “3D Printing”. Chuck kemudian dinobatkan sebagai Bapak 3D Printing setelah dia mempatenkan teknologi 3D Printing, dan mendirikan perusahaan bernama 3D System. Di penghujung tahun 1980-an, seorang inovator bernama Scott Crump menciptakan teknologi cetak 3 dimensi dengan metode Fused Deposition Modeling atau FDM. Teknologi 3D Printer dengan metode FDM adalah teknologi 3D Printer yang banyak kita temui sekarang ini. Scott mempatenkan metode FDM dan mendirikan perusahaan bernama Stratasys pada tahun 1988. Teknologi FDM ini merupakan metoda paling ekonomis di dalam proses cetak 3 dimensi sampai saat ini. Ketika paten FDM milik Scott Crump berakhir di tahun 2009, era baru mesin 3D printer dimulai. Hal tersebut ditandai dengan munculnya berbagai merek mesin 3D Printer yang murah dan mudah digunakan oleh orang awam. Setelah sebelumnya penggunaan mesin cetak 3 dimensi terbatas hanya di lingkungan industri saja. Reprap Replicating Rapid-prototiper mengawali era bangkitnya 3D Printer. Reprap mempunyai misi untuk membuat mesin yang dapat menduplikasi dirinya sendiri. Perusahaan yang didirikan oleh Adrian Bowyer pada tahun 2004 ini mengawali revolusi mesin cetak 3 dimensi murah dengan metode FDM, sama seperti metode yang ditemukan oleh Scott Grump. Mesin 3D Printer lainnya yang mengusung metode FDM adalah Makerbot. Mesin cetak 3 dimensi yang cukup terkenal ini dibuat oleh Bre Pettis, seorang guru di Seattle yang juga youtuber di channel Make Weekend Project. Makerbot menjadi populer karena awalnya dibuat dengan konsep Open-Source Hardware. Prinsip Kerja Mesin Cetak 3 Dimensi Dimulai dengan membuat desain 3 dimensi dari benda yang ingin kita cetak. Desain 3 dimensi tersebut dibuat dengan software CAD Computer Aided Design. Ada banyak software CAD yang dapat digunakan, dari yang open source, gratis sampai yang berbayar. Antara lain Autodesk Tinkercad, Autodesk 123D Design, SketchUp, Autodesk Fusion 360, Blender, Autodesk 3DS Max, SolidWorks, sampai Autodesk Inventor. Desain benda 3 dimensi yang sudah jadi tidak bisa langsung dicetak. Perlu dipotong-potong slicing ke dalam bentuk lapisan-lapisan horisontal yang memuat informasi yang dapat dibaca oleh mesin cetak 3 dimensi. Sebuah desain 3 dimensi bisa dipotong menjadi puluhan, ratusan atau bahkan ribuan lapis. Proses slicing ini harus dilakukan oleh software khusus. Software slicing yang popular antara lain Cura, CraftWare, Repetier, Slic3r dan Simplify3D. Jadi ada 2 pemrosesan melalui perangkat lunak sebelum kita bisa mencetak benda 3 dimensi. Kecuali, kita sudah memiliki desain 3D nya terlebih dahulu. Ada banyak desain 3 dimensi yang dibagikan secara gratis di File yang dihasilkan oleh proses slicing ini kemudian dikirim ke dalam mesin cetak 3 dimensi. Mesin cetak 3 dimensi kemudian akan membaca setiap lapisan pada desain 3D dan pada akhirnya mencetak obyek 3 dimensi sesuai dengan desain yang sudah kita buat. Bahan Baku 3D Printer Untuk mencetak benda 3 dimensi dengan mesin 3D Printer, ada beberapa pilihan material. Pilihan material ini didasarkan pada kebutuhan akhir dari benda yang akan dicetak dan tipe mesin cetak 3 dimensi yang digunakan. Umumnya, mesin cetak 3 dimensi menggunakan plastik sebagai bahan bakunya. Hal ini dikarenakan harganya yang terjangkau, tahan lama dan banyak tersedia di pasaran. Jenis plastik yang biasa digunakan adalah Acrylonitrile butadiene styrene ABS dan Polylactic Acid PLA. ABS mempunyai karakteristik tahan terhadap benturan, keras dan tahan terhadap panas. Sedangkan PLA adalah plastik yang dapat terurai biodegradable yang dihasilkan dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui, seperti tepung kanji dari jagung, akar umbi-umbian dan tebu. Itu sebabnya bila kita mencetak menggunakan PLA baunya harum seperti bau manis minyak yang dipakai untuk memasak. PLA tidak terlalu tahan panas. Pada suhu 60 derajat celcius, PLA mulai berubah melebur. Tidak disarankan meletakkan hasil cetak berbahan plastic PLA di dalam mobil yang sedang diparkir diluar. Selain plastik, ada bahan lainnya seperti resin dan nilon. Resin adalah material berbentuk cairan yang dapat mengeras bila terkena sinar ultraviolet dan biasanya dipakai pada mesin cetak 3 dimensi SLA. Resin sangat cocok digunakan jika kita menginginkan hasil cetak yang sangat detil dan mempunyai banyak sudut serta permukaan yang halus. Sedangkan nylon adalah bahan berbentuk bubuk yang biasa digunakan pada 3D Printer standar industri. Hal tersebut karena nilon adalah material yang sangat sempurna tidak ada batasan dari sisi desain, kuat dan flexible. Nilon cocok digunakan apabila kita ingin membuat suatu produk dengan desain yang cukup rumit. Hal ini dimungkinkan karena bubuk yang tidak dipakai pada proses mencetak akan berfungsi sebagai penopang. Bagian-bagian yang menggantung tetap dapat dicetak dengan hasil yang bagus. Tapi proses tersebut, menyebabkan percetakan menggunakan bahan nylon menjadi lama, karena obyek yang sudah selesai perlu waktu untuk didinginkan. Perbandingan lama waktu yang dibutuhkan antara nylon dan plastik adalah 15 jam. Masa Depan 3D Printer Setelah mesin-mesin cetak 3 dimensi mulai terjangkau harganya dan tidak lagi terbatas di kalangan industri saja, berkembanglah ide-ide yang makin memperkaya inovasi teknologi cetak 3 dimensi ini. Hal-hal yang tadinya tidak kita bayangkan bisa dicetak 3 dimensi, sekarang sudah bisa menjadi kenyataan. Makanan adalah salah satu hal yang sekarang dapat dicetak dengan mesin cetak 3 dimensi. Walaupun masih terbatas pada beberapa bahan dan jenis makanan. Namun dengan riset yang masih terus berjalan, tidak lama lagi kita akan mempunyai mesin yang dapat mencetak makanan sesuai dengan yang kita inginkan. Salah satunya adalah inovasi dari seorang Amerika keturunan India bernama Anjan Contractor dengan perusahaannya BeeHex. BeeHex mendapatkan dana dari NASA untuk membuat prototype mesin pembuat makanan yang akan digunakan oleh para astronot di luar angkasa. Dunia medis juga sudah memanfaatkan kecanggihan teknologi cetak 3 dimensi ini. University Medical Centre Utrecht di Belanda berhasil memasang implant plastic hasil cetak 3 dimensi berbentuk bagian atas tengkorak kepala kepada seorang wanita berusia 22 tahun yang mempunyai penyakit penebalan tengkorak kepala. Operasinya berlangsung selama 23 jam dan sukses. Replika diri juga sudah menjadi salah satu trend aplikasi cetak 3 dimensi. Dengan mengambil foto diri dari berbagai sudut dan kemudian menggunakan software khusus untuk menggabungkan foto-foto tersebut, lalu dibuatlah bentuk 3 dimensi dari diri kita. Bentuk 3 dimensi ini dapat dicetak dengan mesin cetak 3 dimensi dan setelah diwarnai akan menjadi replika diri yang dapat dipajang. Selain replika diri, replika dari binatang peliharaan kita juga sudah dapat dibuat. Perusahaan 3D Petshop dan PetPrints3D menyediakan jasa untuk mencetak replika dari hewan peliharaan anda. Cukup kirimkan favorit dari hewan peliharaan anda, nanti akan dibuatkan bentuk 3 dimensinya. Apabila sudah sudah sesuai anda tinggal memesan cetak 3 dimensinya. Di dunia otomotif, cetak dimensi sudah cukup lama diaplikasikan. Antara lain banyak digunakan oleh tim Formula 1 untuk membuat prototipe dan melakukan testing. Koenigsegg, perusahaan pembuat mobil dari Swedia, bahkan sudah menggunakan teknologi cetak dimensi untuk membuat turbocharger dari salah satu model mobil mereka. Divergent Microfactories, perusahaan dari California, membuat klaim bahwa mereka sudah membuat Supercar yang diproduksi menggunakan bagian-bagian yang dicetak secara 3 dimensi. Blade, nama Supercar tersebut, disebutkan mempunyai akselerasi yang lebih cepat dari McLaren P1. Saat ini di dunia pendidikan, mesin cetak 3 dimensi sudah masuk ke kampus-kampus perguruan tinggi bahkan sekolah menegah di Indonesia. Berbagai macam jurusan sudah memakai mesin cetak 3 dimensi. Sebut saja fakultas desain dan fakultas teknik yang cukup sering memakai mesin cetak 3 dimensi untuk kebutuhan pembuatan prototipe dari produk yang akan dibuat. Tidak dapat dihindari, perkembangan teknologi cetak 3 dimensi semakin berkembang dan masuk di segala aspek kehidupan kita. Kita harus sudah mulai menyadarinya dan sebisa mungkin memanfaatkannya di segala aspek agar nantinya tidak tertinggal jauh dibandingkan dengan orang lain..
campuruntuk bahan mesin 3D printing dan memahami tantangan dan peluang penggunaan 3D printing concrete di dunia konstruksi. Pengenalan Teknologi Pencetakan 3 Dimensi Berbahan
Proses 3d print atau cara kerja 3d print pada umumnya dimulai dengan membuat model 3d dari benda yang akan kita print kemudian memastikan objek tersebut valid untuk di 3d print dan apabila sudah ok, maka kita perlu mengubah tipe data objek 3d tersebut menjadi tipe file yang dapat dibaca oleh software slicer, kemudian diproses lagi menjadi file yang dapat diproses oleh mesin 3d printing itu sendiri, setelah semua proses itu berjalan lancar maka objek 3d yang menjadi input akan terbentuk benda fisiknya sebagai objek hasil 3d print. Untuk melihat gambar diagram simpel keseluruhan proses 3d print, dapat dilihat di Halaman beranda blog mainplustoys. Untuk dapat menjelaskan proses 3d print yang lebih mendetail kami akan memilahnya menjadi beberapa poin 1. 3D MODELLING untuk menyiapkan objek input 3d Print Beberapa software 3d modelling seperti rhinoceros, 3dmax , atau blender dapat membantu proses pembentukan 3d model Dengan bantuan software 3d modelling, kita dapat membentuk objek 3d yang ingin kita 3d print, setelah objek terbentuk beberapa software bahkan menyediakan fitur-fitur untuk mengecek apakah obejek yang terbentuk valid atau tidak untuk dapat diproses 3d print, seperti rhinoceros yang menyediakan data tipe objek closed polysurface, solid, extrusion adalah tipe-tipe objek yang baik untuk proses 3d print & analyze edges untuk mengecek garis-garis tepi dan pertemuan objek yang bermasalah. Setelah objek 3d selesai terbentuk dan valid, maka dapat dikonversikan menjadi jenis data STL untuk dapat diproses oleh software slicer. 2. SLICER SOFTWARE Proses slicing merubah data STL objek menjadi file siap print. Beberapa software yang dapat digunakan seperti repetier, simplify3d & cura. Proses slicing membantu menkonversikan objek 3d yang kita miliki menjadi file yang dapat diproses oleh mesin 3d printing, selain itu dengan software ini kita dapat mengetahui estimasi waktu pengerjaan, berat material yang dipakai, support yang digunakan, infill dari objek, ketebalan kulit dan sebagainya. Settingan dari software ini beragam dan tergantung dari mesin yang digunakan serta material 3d print yang digunakan seperti perbedaan suhu extruder pada proses 3d printing material tertentu hingga luasan bed, suhu bed, kecepatan stepper dan banyak ekstruder yang digunakan. Settingan yang biasanya menjadi pilihan customisasi bagi seseorang yang ingin melakukan proses 3d print atau menggunakan jasa 3d print ada di jenis material, tinggi layer dan besaran infill, tentu saja hal-hal tersebut berkaitan dengan lama proses 3d print, kualitas hasil dan berat 3d print, jadi jangan heran apabila penggunaan material atau harga untuk memproduksi objek 3d print akan berubah setelah melakukan customisasi tersebut. 3. MESIN 3d printing Setelah proses slicing, mesin dapat dijalankan menggunakan data g-code hasil slice dari software slicer, terdapat berbagai macam jenis mesin yang dapat digunakan mulai dari custom made hingga makerbot atau prusa. Proses slicing sebelumnya dapat menghasilkan g-code atau file instruksi mesin fabrikasi seperti 3d printer yang apabila dijalankan akan memerintahkan mesin untuk menjalankan instruksi dari file g-code tersebut dan mulai mengatur settingan mesin dari g-code dan pada akhirnya membentuk objek 3d print menjadi benda fisik. Proses 3d print sendiri juga perlu mengikuti beberapa aspek yang berkaitan dengan hukum-hukum fisika, seperti terdapatnya support 3d print pada part-part objek 3d print yang memiliki kemiringan diatas toleransi software slicer untuk dapat diprint tanpa menggunakan support, dan juga suhu material yang berhubungan dengan muai susut suatu objek 3d print, karena beberapa material dapat mengalami perubahan dimensi yang cukup signifikan pada suhu yang berbeda dan bahkan beberapa material juga dapat memiliki perubahan bentuk bending/warping pada suhu-suhu tertentu sehingga untuk produksi part yang memerlukan kepresisian, hal ini sangat perlu diperhatikan. Kira-kira begitulah gambaran besar dari proses 3d print mulai dari pembentukan objek 3d hingga menjadi benda fisik, untuk dapat melihat contoh-contoh dari objek 3d print, anda dapat mengunjungi website kami di , disana kami memperlihatkan berbagai benda 3d print yang pernah kami buat, dan apabila tertarik dapat memesan langsung atau melalui akun-akun e-commerce kami. Semoga info ini bisa bermanfaat dan terima kasih telah membaca, mari bersama-sama kita semarakkan dunia 3d printing !!!
Semakin berkembangnya jaman, maka semakin banyak pula teknologi yang mengalami perkembangan. Hal ini terbukti dengan berbagai penemuan yang dihadirkan pada beberapa waktu lalu. Ada banyak teknologi baru yang lagi muncul sekarang dan salah satu teknologi tersebut adalah printer 3D. Dulu printer 3D memang sudah ada, namun pada zaman dahulu cara kerja printer 3 dimensi tersebut biasanya digunakan untuk mendesign sebuah file ke CAD kemudian dikirim ke mesin agar dapat dibuatkan gambar atau benda nyatanya. Namun hal ini tidak bisa bertahan lama karena material yang digunakan printer ini tidak cukup kuat disebut sebagai sebuah produk. Namun printer ini lebih cocok disebut sebagai sebuah model yang digunakan untuk menggambarkan bentuk nyata dari sebuah benda. Oleh karena itu printer 3D ini tidak digunakan lagi. Namun setelah beberapa tahun kemudian printer 3 dimensi ini mulai berhasil digu pada salah satu perusahaan desain 3D. sebuah ahli desain yaitu bernama charles w. hull menemukan sebuah material baru untuk mesin printer 3D tersebut yang disebut dengan nanocomposite yang memiliki kegunaan untuk menggabungkan berbagai material yang berupa plastik dan juga besi. Oleh karena itu kita dapat merasakan bahwa mesin tersebut seperti menyerupai sebuah besi. Printer 3 dimensi ini mulai berhasil dilakukan setelah ditemukan sebuah material baru dari seorang ahli desain 3D tersebut. Oleh karena itu pada tahun 1989, seorang ahli desain 3D yang bernama charles w. hull diberikan hak paten atas teknologi yang ditemukannya yaitu printer 3D. oleh karena itu, pada penemuan teknologi baru inilah maka printer 3D sudah bisa dimanfaatkan kembali dalam banyak bidang seperti misalnya membuat bagan mobil rusak, organ tubuh manusia sebagai aplikasi media atau juga berbagai macam benda lainnya. Printer 3 dimensi ini sebenarnya hampir sama dengan mesin 3D lainnya. Namun karena sudah ada penemuan baru sehingga printer 3D ini mengalami sedikit perubahan dalam cara kerja yang digunakan. Untuk lebih jelasnya soal cara kerja dari mesin 3D tersebut maka saya akan jelaskan dalam pembahasan dibawah ini. Menggunakan teknik stereolithography Sebuah teknik stereography atau sering disebut dengan teknik SLA adalah sebuah teknik pertama yang digunakan untuk printer 3 dimensi yaitu dengan cara menambahkan sebuah layer secara terus menerus pada bahan photopolymer untuk menuju keatas. Dengan menggunakan teknik ini maka material yang digunakan pertama kali adalah liquid atau sebuah cairan yang akan mengeras ketika material tersebut terkena sinar atau cahaya ultraviolet. Menggunakan teknik digital light processing Digital light processing atau yang sering disebut dengan DLP ini hampir sama cara kerjanya dengan teknik SLA yang dimana bahan atau material yang digunakan dari bahan liquid yang akan mengeras ketika terkena sinar atau cahaya ultraviolet. Namun meskipun hampir sama, teknik yang digunakan DLP ini sedikit berbeda dengan SLA yaitu pada proses penyinaran digital. pada proses digital ini material atau bahan yang berasal dari liquid tersebut akan berbentuk sebuah objek liquid yang penuh. Lalu kemudian sebagian dari liquid tersebut akan disinari. Dan hal ini tentu akan membuat liquid menjadi mengeras. Dan pada akhirnya objek yang sudah mengeras akan tenggelam kebawah dan kemudian akan menaikkan liquid lainnya. Teknik ini terus menerus dilakukan sampai objek 3D berhasil dibuat atau dirancang. Teknik selective laser sintering Teknik selective laser sintering ada sebuah teknik yang harus menggunakan tenaga yang sangat besar untuk bisa menggabungkan berbagai macam material yang ada seperti misalnya adalah plastik, gelas, keramik dan juga sebuah metal agar menjadi output 3D. cara ini harus bisa dilakukan dengan benar, karena dalam proses ini butuh tenaga atau kekuatan yang sangat besar sehingga jika tidak dilakukan dengan baik dan penuh kehati-hatian maka objek 3D tidak akan berhasil dibuat. Oleh karena ini perhatikan material yang digunakan lalu buat objek dengan menggunakan bahan atau material yang sudah disiapkan lalu cetak dengan menggunakan teknik tersebut. Teknik elektron beam melting Teknik elektron beam melting adalah sebuah teknik yang proses dari printing 3Dnya menggunakan dari bahan metal. Untuk melakukan proses dengan menggunakan teknik ini maka harus menggunakan sebuah vakum kemudian untuk memulai prosesnya dengan menyebarkan sebuah layer pada metal powder. Biasanya pada proses ini sering menggunakan bahan titanium. Lalu kemudian elektron beam akan mencairkan powder tersebut menjadi sebuah layer yang keras. Oleh karena itu objek yang dibuat dengan menggunakan teknik ini akan sangat kuat. Karena melihat bahan yang digunakan sangat kuat juga. Teknik multi jet modelling Teknik multi jek modelling adalah sebuah teknik yang mempunyai cara kerja yang hampir sama dengan injek printer. Cara kerja dari teknik ini adalah dengan menyebarkan sebuah layer dari resin powder kemudian menyemprotkan pada lem yang mempunyai berbagai warna dan kemudian akan mengeras pada satu layer. Multi jet ini sangat bermanfaat sekali sebab prosesnya cepat dan menyediakan berbagai warna. Fused deposition modelling Teknik ini merupakan sebuah teknik yang menggunakan bahan dari nozzle yang dipanaskan atau dilelehkan yaitu dengan bahan seperti plastik pada proses outputnya. Bahan nozzle tersebut nantinya akan berpindah secara horizontal dan vertical yang diatur oleh komputer. Ketika nanti material keluar dari nozzle tersebut maka material tersebut akan mengeras. Menggunakan file STL Semua hasil objek yang sudah dibuat nantinya maka akan disimpan dengan menggunakan STL file. STL file merupakan salah satu format 3D modelling yang membuat printer 3D dapat membuat tugasnya dengan nyaman dan efektif untuk memotong pada layer ketika akan di print. Itu tadi beberapa cara kerja printer 3 dimensi yang harus kamu ketahui. Masih ada banyak cara kerja yang bisa kamu temukan pada artikel berikutnya. Dari beberapa penjelasan diatas maka kita sudah tahu bagaimana cara kerja dari mesin printer 3D tersebut dari awal sampai sekarang. Memang jika kita lihat, awalnya mesin printer 3D tersebut kurang bisa digunakan sebab material yang tidak terlalu kuat untuk menampungnya. Namun setelah perkembangnya jaman maka ahli desain 3D pun dapat menemukan solusi untuk semua masalah tersebut. Dan pada akhirnya setelah mesin printer 3D tersebut sudah bisa digunakan untuk berbagai macam produksi. Selain itu cara kerja printer 3 dimensi tersebut juga tidak berubah pada penemuan awalnya. Semua tetap sama dan tidak ada perbedaan, hanya cuma teknik dan bahan yang digunakan sedikit berbeda. Untuk seluruhnya proses hampir sama dilakukan. Yang paling terpenting adalah Anda harus tahu terlebih dahulu cara kerja printer 3 dimensi tersebut, jika Anda sudah dapat mengetahuinya maka akan mudah melakukan teknik dan pengerjaannya. Dan yang perlu diperhatikan adalah kehati-hatian dalam menjalankan proses kerja mesin ini. Sebab seperti yang sudah dijelaskan diatas, ada beberapa teknik yang memang membutuhkan tenaga atau kekuatan yang besar untuk bisa melakukan proses printer 3D dengan baik dan benar.
3k04. 136 55 347 97 438 7 7 99 197